Selasa, 12 Juli 2011

Perusak BUMI

Kupikir ga masuk akal klo kita bisa enjoy duduk di kursi yang udah rusak, juga ga masuk akal klo kita bisa nyantai duduk di atas panggangan yang di bawahnya bunga api menjilat kesana-kemari. Bener-bener ga masuk akal. Tapi se-ngga masuk akalnya hal-hal itu, toh sebagian besar manusia di muka bumi ini ngelakuin hal tersebut!?

Bayangin nih (kita langsung ngomong serius ya), klo angka deforestasi atau pelenyapan hutan lindung tetap aja berkisar antara 1,6 sampe 2 juta hektar tiap tahun, maka hutan lindung Indonesia yang sekarang cuma bersisa 20 juta hektaran bakal HABIS ga besisa! cuma dalam waktu 10 tahunan lagi. Bayangin, 10 tahun lagi hutan kita cuma tinggal kenangan. Dan lihat, apa yang kita semua lakuin, kita masih berkutat dengan gebetan baru, fashion model mutakhir --mungkin fashion model plastik es yang dililit-lilitkan di badan or rok mini yang cuma sejengkal dari pinggul--, atau kita malah mikirin gimana cara asyik tidur siang.

Gini, ada juga fakta tentang beberapa (jumlahnya cuma puluhan lho…!) perusahaan tambang yang merampok sumber daya alam kita di siang bolong, mengangkutnya ke negeri asal mereka, membuat mereka kaya-raya sampe perut mereka buncit dan cuma menyisakan penderitan bagi penduduk serta kerusakan yang amat besar bagi bumi kita tercinta.

Penderitaan bumi dan manusia yang ga bakal bisa terobati meski berpuluh tahun lagi. Lalu apa yang kita lakukan di saat yang sama?! Mungkin cuma ribut-ribut wakil rakyat di mimbar diskusi hanya untuk mastiin angka besar buat dana kesejahteraan mereka, atau malah mikirin proyek mana yang dananya bisa dikorupsi, atau lagi bikin contekan buat final test. Asik banget bukan? Kita seperti berjalan sambil cengar-cengir di jalanan yang didepannya ada jurang menganga dan kita ga sadar atau malah pura-pura ga sadar supaya ga diliputi rasa cemas.

Artikel ini cuma sekadar mengingatkan, bukan bermaksud menggurui karena kealpaan bisa menyerang siapa aja, ga terkecuali aku gitu loh.

Gini, kenal sama Rio Tinto? Rio de Janeiro kali, itu mah gue tau. Iya, Riologi juga gue tau, pelajaran waktu SMU dulu jurusan IPA. Yap, sip, ke belakang sana cuci muka. 

Rio Tinto man, Rio Tinto! Setahuku neeh, Rio Tinto adalah korporasi kapitalis internasional yang sangat besar yang spesialisasinya mengeruk sumber daya alam di muka bumi. Aku ga tau kapan korporasi ini berdiri, namun untuk Indonesia sendiri, Rio Tinto sudah menancapkan kuku tajamnya mengerik bahan galian tembaga, emas, nikel kita sejak tahun 1967, sejak rezim Soeharto mengizinkan Penanaman Modal Asing (PMA). Rio Tinto beraksi melalui PT. Freeport Indonesia yang udah lebih dari 40 tahun membuat kesengsaraan buat suku Amungme dan 7 suku lainnya di sekitar pertambangan Freeport di Papua. Di berbagai belahan dunia, Rio Tinto juga menari-nari di atas kerusakan alam yang luar biasa akibat aktivitas penambangan mereka tanpa peduli nasib masyarakat yang tinggal di sekitar tambang penggalian mereka2.

Trus, tau sama Suez Compagnie de Eaus, dari namanya pasti yakin ini perusahaan dari Prancis. Korporasi ini ternyata adalah salah satu perusahaan rakus yang mencoba memprivatisasi sumber-sumber air tawar sedunia, nah lo. Bayangin, air minum sedunia mau diambil satu pihak aja, waduh, memohon-mohon dong orang sebumi sama tu perusahaan klo lagi kehausan, padahal minum kan basic need manusia banget

Lalu, tau ama Nestle, Microsoft, Shell or Mcdonalds?! Course we do! Mereka semua adalah korporasi-korporasi paling berkuasa di dunia. Kapitalis sejati yang melalui berbagai cara telah berhasil mempengaruhi kebijakan-kebijakan pemerintah di hampir seluruh negera di dunia bahkan PBB sekalipun untuk mendukung berbagai langkah mereka untuk menjustifikasi aktifitas kapitalis mereka yang jelas-jelas mengancam kelangsungan kehidupan di bumi dan makin menyengsarakan kaum pekerja dan masyarakat adat yang ada di sekitar tempat usaha mereka. Justifikasi-justifikasi tersebut dilakukan melalui berbagai program-program yang kata mereka untuk ‘mereformasi’ industri sumber daya alam dengan dukungan pemerintah, padahal hasilnya masih di sangsikan berbagai pihak.

Selanjutnya, kita bakal ngomongin sandiwara besar yang terjadi di belakang layar. Sandiwara skala global antara korporasi-korporasi tersebut (Rio Tinto, dkk dengan pemerintah, Ornop internasional bahkan PBB) dalam memunculkan berbagai inisiatif berupa program-program rekonstruksi daerah tambang, pemulihan kondisi masyarakat sekitar daerah industri dan juga berbagai program Community Depelopment untuk masyarakat adat, So, simak sandiwaranya berikut ini.

Eng ing eng…….

Ada banyak organisasi Nonpemerintah (ORNOP) atau nama bekennya LSM, nama dugemnya NGOs (Non Government Organizations) di muka bumi ini yang tujuan pendiriannya tentunya sangat idealis, menjadi semacam wadah mengkritisi sekaligus menindaklanjuti hal-hal yang menyimpang dan mengganggu kelangsungan hidup makhluk hidup, pokoknya apa yang diperjuangkan ornop-ornop ini adalah hal-hal yang punya kadar moralitas tinggi, humanis, konstruktif dan sederet konsep positif lainnya.

Tapi ternyata idealitas yang mereka usung pada praktiknya terjadi penyimpangan-penyimpangan dan penyimpangan-penyimpangan yang mereka lakukan justru berhubungan dengan pengkhianatan pada apa dan siapa yang mereka bela dan perjuangkan.

WWF (Word Wide Fund), misalnya, organisasi konservasi dengan anggota terbanyak di dunia ini oleh masyarakat internasional dikenal sebagai ornop yang concern dengan masalah lingkungan hidup. Namun, fakta di belakang layar adalah WWF memberi perhatian penuh terhadap dampak pertambangan sambil ternyata mengasosiasikan dirinya sendiri dengan industri pertambangan tersebut dalam usahanya itu.

WWF diam-diam menerima uang dari Rio Tinto untuk proyek di Madagaskar. WWF Amrik juga dikecam habis-habisan karena nerima 1 juta pertahun dari Chevro/Texaco “salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia- untuk bikin proyek kehutanan berkelanjutan di Papua New Guinea, ternyata proyek tersebut melibatkan aktivitas penebangan dan pengapalan pohon-pohon Mangrove “suatu hal yang dilarang negara tersebut. 

Si WWF juga beraliansi sama Shell, padahal tu perusahaan minyak dituduh seluruh dunia atas keterlibatannya dalam penghancuran tanah Ogoni oleh rezim militer Nigeria dan pembunuhan sembilan pemimpin Ogoni3.

Ada juga cerita tentang ornop terkenal lain berjudul CARE International, kawan-kawan pemerhati masalah lingkungan pasti kenal sama Ornop yang satu ini. Ok, ni Ornop diluncurkan tahun 2002 oleh Korporasi-Korporasi multinasional kaya’ BP en Shell. CARE ini punya berbagai kelompok, terkadang disebut sebagai Federasi. Beberapa kelompok CARE yang terbesar berpandangan bahwa mereka bisa bertindak sebagai pemerintahan bayangan di wilayah-wilayah tempat mereka beroperasi, secara halus “atau ga- membengkokkan beberapa peraturan dalam prosesnya.

CARE kaya’nya jadi organisasi pembangunan pertama yang secara langsung bersekutu ama perusahaan tambang. Perusahaan itu adalah Sierra Rutile Ltd (SRL). Di Sierra Leone. Tambang SRL terpaksa ditutup taon 1994 karena terjadi konflik sipil berdarah, sebelumnya CARE Amrik udah gabung ama SRL dalam menyusun dua program rehabilitasi yaitu ECDP (Environment and Community depelopment Project: Proyek pengembangan masyarakat danlingkungan hidup) en SAVE (Suistanable Agriculture and Village Extention Project: Proyek pertanian dan perluasan desa berkelanjutan) yang kedua proyek dikritik habis-habisan4.

CARE Australia tahun 1992 telah menolong Amrik dalam merencanakan operasi militernya yang kemudian jadi bencana di Somalia dengan cara jadi tuan rumah buat 4 tentara Amrik yang terjun dengan parasut ke kota Bajdoa yang udah terkepung.

Keterlibatan CARE di militer juga teridentifikasi taun 2001, CARE Kanada melakukan program OSCE (the Organization for Security and Cooperation In Europe). Organisasi ini berhubungn sama NATO dalam rekrutmen mantan anggota militer dan polisi yang sebagian tugasnya adalah untuk mengidentifikasikan pergerakan pasukan, posisi tank, ladang ranjau dsb.

Taun 1999, anggota masyarakat adat Subanen di Philipina Selatan menuntut agar pemerintah Belanda menarik lebih dari 8 juta dolar Amrik dari program AWASOME yang didanai CARE yang menurut mereka telah melanggar prinsip dari Phillipines Indigenous people Rights Act “UU masyarakat Adat Phillipina taun 1997.

Trus ada juga Ornop Human Rights Watch. Fokus Ornop ini pada msalah HAM. Program ini melibatkan beberapa penyelidikan lapangan termasuk di Grasberg, Papua Barat yang dioperasikan Freeport dalam kurung Rio Tinto “lagi! Mereka sama-sama Amnesti Internasional bikin panduan prinsip-prinsip HAM untuk Freeport-Rio Tinto taun 1999. Kegagalan HRW adalah mereka ga memasukkan hak-hak masyarakat asli yang wilayahnya dieksploitasi oleh perusahaan-perusahaan tambang tersebut sejak taun 1970. Setaun setelah dibuatnya perjanjian tersebut, pelanggaran HAM di Papua Barat justru meningkat5.

Lalu, pelajaran apa yang bisa kita tangkap dari konspirasi antara korporasi kapital rakus, ornop dan pemerintah-pemerintah di berbagai belahan dunia itu? Banyak ya, buatku sendiri yang terpenting adalah kenyataan bahwa para pemilik modal, mbah-mbah kapitalis terkaya di dunia kaya: Rio Tinto --boseen banget ngetiknya--, Shell, BP, Nestle, McDonalds, Newmont, BHP, Microsoft, Unilever dll, yang diantara nama-nama itu ada yang kalian kenal atau tidak tapi emang adalah tempat penumpukan modal --uang tentunya- terbesar di dunia. Klo kita bikin timbangan, uang yang mereka punya mungkin jauh lebih banyak ketimbang seluruh uang di dunia ini. Dengan kekuasaan seperti itu mereka mampu dengan mudah melumpuhkan idealisme para aktivis dan mampu dengan mudah pula bikin inisiatif-inisiatif atau program-program yang kedengarannya dibuat untuk konservasi en perbaikan lingkungan dan masyarakat yang wilayahnya mereka kuasai padahal kenyataannya ga banget. 

Sekali lagi bukti bahwa kapitalisme itu ga nyumbang apapun buat kemanusiaan dan lingkungan hidup, malah ujung-ujungnya mengancam kehidupan kita.

Dan generasi muda muslim, WAKE UP oiiii. Apa ga gosong tu pantat, duduk di atas panggangan, apa ga lecet tuh duduk di kursi rusak. Kenyataan yang dipaparkan di atas juga bisa melahirkan kenyataan berikutnya yang lebih mengerikan dan mungkin udah terjadi meski ga terdeteksi. Bahwa kapitalis itu juga punya rencana besar buat menghancurkan Islam dengan tumpukan modal mereka dengan motivasi-motivasi yang jauh lebih jahat, bahwa kaum kafir ga akan ridho sama umat muslim sampai kita ikut mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar